Dalam Bab ini menjelaskan tentang perintah menjaga Sholat Lima Waktu Dan Ancaman keras bagi Yang meninggalkannya.
Sebagaimana yang tertera di beberapa hadist di bawah ini :
1. Dari Ibnu Mas’ud ra. ia berkata: “Saya bertanya kepada Rasulullah : “Amal apakah yang paling utama?”. Beliau menjawab: “Mengerjakan shalat pada waktunya”. Saya bertanya lagi: “Lantas apa lagi”. Beliau menjawab: “Berbakti kepada kedua orang tua”. Saya bertanya lagi: “Lantas apa lagi”. Beliau menjawab : “Berjuang pada jalan Allah”. (HR. Bukhari dan Muslim).
2. Dari Ibnu Umar ra. berkata, Rasulullah bersabda: “Islam itu ditegakkan dengan lima dasar yaitu: Mensaksikan bahwa tiada Tuhan kecuali Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berangkat haji ke Baitullah dan berpuasa di bulan Ramadhan”. (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Dari Ibnu Umar ra. berkata, Rasulullah bersabda: “Aku (Nabi) diperintahkan untuk memerangi orang hingga mereka menyaksikan bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah, mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Jika mereka telah mengerjakan itu semua maka ia terjaga darah dan hartanya kecuali dengan hak Islam, dan perhitungan amal mereka terserah Allah”. (HR. Bukhari dan Muslim).
4. Dari Muadz ra. ia berkata: “Rasulullah telah mengutusku untuk pergi ke Yaman dan bersabda: “Sesungguhnya kamu akan datang kepada orang-orang ahli kitab, maka ajaklah mereka untuk menyatakan bahwa tiada Tuhan kecuali Allah dan Muhammad itu adalah utusan-Nya. Jika mereka telah patuh kepadamu dalam hal demikian itu maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Tuhan telah mewajibkan mereka untuk mengerjakan shalat lima waktu dalam sehari semalam. Dan jika mereka telah mentaatimu dalam hal itu maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah memerintahkan mereka untuk memberi sedekah (zakat) yang diambil dari orang-orang yang kaya untuk diberikan kepada orang-orang miskin. Dan jika mereka telah mentaatimu dalam hal itu maka peliharalah darah/kehormatan dan harta mereka. Hendaknya kamu takut terhadap doanya orang yang teraniaya sebab tidak ada dinding penghalang antara doa itu dengan Allah”. (HR. Bukhari dan Muslim).
5. Dari Jabir ra. ia berkata: “Saya mendengar Rasulullah telah bersabda: “Sesungguhnya batas yang memisahkan seseorang dengan orang yang kafir dan syirik adalah shalat (maksudnya bila ia meninggalkan shalat berarti ia telah kufur)”. (HR. Muslim).
6. Dari Buraidah ra. Rasulullah bersabda: “Ikatan janji antara kami (orang Islam) dengan mereka orang-orang kafir adalah shalat. Barangsiapa yang meninggalkan shalat berarti ia telah kafir”. (HR. At-Tirmidzi).
7. Dari Syagig bin Abdullah At Tabi’i yang mempunyai suatu keistimewaan ra. ia berkata: “Para sahabat Nabi Muhammad tiada memandang sesuatu amal perbuatan sekiranya ditinggalkan dapat menyebabkan kekafiran kecuali shalat”. (HR. At Turmudzi).
8. Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya sesuatu yang pertama kali akan Qihisab Allah pada seorang hamba besok pada hari kiamat dari amal perbuatannya adalah shalat. Bila shalatnya bagus (sempurna) maka berbahagia dan beruntunglah ia, tetapi sebaliknya bila shalatnya rusak (tidak sempurna) maka merugi dan menyesallah ia. dan apabila di dalam shalat fardhunya ada kekurangan maka Allah berfirman: “Lihatlah, kalau-kalau hamba-Ku ini mempunyai shalat sunnat untuk mencukupi kekurangan shalat fardhunya”. Lantas setelah dihisab shalatnya, barulah dihisab amal-amal yang lainnya”. (HR. At-Tirmidzi).